Tahukah kamu, kenapa kita merasa gatal...?
aku tau, Hallouw teman teman, udah pada mandi belum nih hayooo... Awas kalau susah mandi nanti bisa gatal gatal nanti, bisa garuk garuk seharian sampai lecet semua badan, ihhh ngeri.... Makanya jangan malas mandi yah....
Hmm... tapi ngomong ngomong, kenapa sih kita merasa gatal...? Ada yang tau jawabannya...? yang belum tau yuk cari tau bareng bareng....
akutau, Kulit yang gatal membuat kita merasa ingin menggaruknya bahkan tanpa sadar saat sedang tidur sekalipun. Dengan menggaruk, gatal yang mengganggu berubah menjadi rasa nyaman tapi dampaknya kadang-kadang kulit memerah bahkan sampai terluka.
Gatal bisa terjadi karena dipicu banyak hal loh teman. Sentuhan tanaman, hewan, dan logam bisa memicu gatal yang sangat. Selain itu, faktor cuaca misalnya kelembaban udara, termasuk bakteri, kuman, dan parasit juga menjadi penyebabnya. Stress juga diduga dapat memicu gatal. Beberapa peneliti juga berpendapat, sabun yang sering digunakan secara berlebihan juga bisa memicu gatal.
Saat terjadi reaksi alergi seperti ini, protein histamin dihasilkan. Protein tersebut akan memberikan perintah kepada beberapa serabut syarap gatal untuk mengirim informasi ke syaraf tulang belakang yang akan memproses dan membangkitkan otak.
Bagian otak yang aktif saat gatal diketahui berada di area yang sama saat tubuh mengalami kesakitan. Maka obat-obatan jenis antihistamin yang biasa digunakan untuk menekan rasa sakit juga dapat bekerja untuk mematikan sinyal protein ini.
Begitu merasa gatal, secara otomatis otak akan merespon dengan hasrat untuk menggaruk. Jika dilakukan secukupnya, menggaruk memang bisa memberikan rasa lega. Namun, jika berlebihan, menggaruk justru dapat melukai kulit kita, apalagi kalau sampai berdarah. Efek menggaruk sendiri hanya sementara.
Beberapa peneliti berpendapat bahwa menggaruk bisa menimbulkan efek sakit yang seolah-olah bisa menutupi rasa gatal. Meski begitu, belum ada jawaban pasti mengapa kita menggaruk saat merasa gatal. Yang kita tahu, menggaruk telah kita lakukan secara turun temurun sejak zaman purbakala…
Saat ini, para ahli kesehatan kulit masih terus mencari cara untuk menghilangkan rasa gatal, terutama bagi gangguan gatal berlebih. Salah satunya dengan memproduksi obat untuk menghambat histamin, zat alami tubuh yang kerap muncul saat kita merasa gatal. Bagaimanapun, anti-histamin tidak dapat menyembuhkan segala jenis gatal, apalagi orang-orang yang sifatnya gatal…
Serabut syaraf yang sensitif terhadap gatal pertama kali ditemukan oleh Martin Schmetz, seorang pakar fisiologi otak dari Universitas Mannheim Jerman sekitar 10 tahun lalu. Tapi, baru-baru ini ia juga menemukan serabut-serabut baru yang sensitif terhadap gatal namun tidak berkaitan dengan histamin.
“Nyatanya terdapat bukti lebih dari satu tipe serabut syaraf yang terlibat dalam sensasi gatal,” kata Schmetz. Informasi yang sedang diteliti lebih lanjut ini akan meningkatkan pemahaman para ilmuwan mengenai sensasi gatal.
Gejala gatal sebenarnya telah diteliti sejak lama. Definisi ilmiah untuk gatal diusulkan pertama kali oleh Samuel Hafenreffer pada 1660. Gatal didefinisikan sebagai sebuah keinginan tak enak untuk menggaruk.
“Pada beberapa kondisi kulit kronis seperti dermatitis atopik (eksim), pasien mungkin malah menggaruk saat tidur,” kata pakar otak Earl Carstens dari Universitas California, Davis. Menurut Carsten, menggaruk mungkin mengaktifkan sel syaraf yang merangsang bagian otak pengatur kesenangan sehingga orang menjadi nyaman.
Pada dasarnya, menggaruk kulit hanyalah solusi singkat mengatasi gatal atau mengurangi gangguan saja. Tapi, jika berlebihan dan terlalu keras sebaliknya akan menyebabkan sakit pendarahan hingga infeksi.
Egh ada videonya nih, dari channel kokbisa?, enjoy lihatnya ya teman teman, salam akutau.... sampai ketemu....
Sumber: LiveScience.com - kokbisachannel.wordpress.com
0 comments:
Post a Comment