ads top

Nana Tidak Akan Bohong Lagi



akutau.com - Pagi itu matahari bersinar cerah, bel masuk kelas pun sudah berbunyi. Peri, Nana, Aisha dan seluruh murid kelas V ini sudah berada di dalam kelas. Hari ini pelajaran IPA bersama Pak Made.
"anak-anak, pelajaran hari ini bapak hanya memberi tugas mencatan saja ya. Ini catatan yang harus kalian pelajari dan kerjakan untuk lomba temu kreatif hari senin. Bapak akan pergi ke kantor Dinas Pendidikan untuk mendaftarkan sekolah dalam lomba tersebut." Ujar Pak Made saat berada di depan kelas.
"Pak Guru, dari kelas ini siapa yang akan mengikuti lomba tersebut ?" Tanya Aisha dengan santun.
"Nanti kelas kalian yang akan mewakili. Kalian semua akan dibagi menjadi enam kelompok yang masing-masing terdiri atas lima orang. Anggota setiap kelompok sudah bapak tentukan, bapak catat di kertas ini" Pak Made menyerahkan kertas kepada Peri selaku ketua kelas. Pak Made kemudian pergi meninggalkan kelas dan Peri mulai mengatur pembagian kelompok sesuai catatan Pak Made. Setelah itu, mereka lanjut mencatat sesuai yang ditugaskan Pak Made.
Saat jam istirahat, kelompok tiga yang terdiri dari Peri, Nana, Aisha, Desi, dan Adit berkumpul di kantin sambil mendiskusikan persiapan kelompok mereka.
"kata Pak Guru tadi, lombanya kan diadakan lusa, jadi kita harus mulai kerja kelompoknya besok." Ujar Aisha mengusulkan
"jangan besok, nanti sore saja sepulang sekolah" Adit menyarankan.
"emh, iya nanti sore saja sepulang sekolah kita kumpul di rumahku. Kita juga kan harus membeli perlengkapannya terlebih dahulu. Bagaimana ?" Tanya Peri pada semua temannya. Semua mengangguk menyetujui usulan Peri, kecuali Nana.
"Kamu bagaimana Na ? Ko diam saja ?" Suara lantangnya Aisha membuyarkan lamunan Nana. Sebenarnya Nana sudah punya rencana pergi ke festival layangan. Tapi, jika mengatakan yang sebenarnya takut teman-temannya akan marah.
"Euu, maaf teman-teman, tapi sore ini aku sudah janji menemani bapak ke rumah nenek. Tapi aku janji sama kalian, besok aku pasti akan ikut mengerjakan tugas ini." Jawab Nana meyakinkan semua temannya.
"Emh baiklah, tidak masalah. Tapi sebaiknya biasakan mengucap Insya Allah kalau kamu menjanjikan sesuatu." Timpal Peri pada Nana. Kemudian mereka masuk kembali ke kelas dan melanjutkan pelajaran sampai selesai.
Tak terasa bel pulang pun berbunyi. Setelah pulang ke rumah masing-masing dan pamit pada orangtuannya, Adit, Aisha dan Desi berkumpul di rumah Peri. Mereka pergi ke pasar untuk membeli perlengkapan lomba dan mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. Karena hari semakin sore pekerjaan mereka dilanjut esok hari.
Di tempat lain, karena keasyikan menonton festival layangan, Nana sampai lupa waktu. Dia baru sadar saat mendengan adzan maghrib. Karena takut dimarahi ayah dan ibunya sebab pulang terlalu sore dan lupa sholat ashar, Nana pulang dengan terburu-buru. Nana membawa sepedanya dengan sangat cepat. Hingga, braaakk... sepeda Nana masuk parit kering. Kaki dan tangan Nana luka. Untung ada Pak RT dan anaknya yang kebetulan lewat dan melihat Nana tersungkur ke parit. Nana pun diantar pulang oleh Pak RT. Ayah dan ibu Nana kaget melihat Nana digendong Pak RT dan sepedahnya dituntun oleh anak Pak RT. Pak RT pun menceritakan kejadiannya.
"Makanya Na, kamu itu kalau pergi harus ingat sama waktu. Lihat tuh ibu kamu sampai gosong masakannya gara-gara nungguin kamu pulang" Ayah Nana menasehati. Nana tertunduk menyesali perbuatannya.
Keesokan harinya, jam sembilan pagi Adit, Aisha, dan Desi sudah berkumpul di rumah Peri untuk menyelesaikan pekerjaan mereka.
"Sudah jam sepuluh nih, kenapa Nana belum datang juga ya ?" Tanya Aisha melirik jam tangannya.
"Iya, mungkin Nana akan datang terlambat. Atau tidak akan datang lagi ? " Desi menimpali.
"Ya sudah kita mulai sekarang saja, nanti takut keburu sore. Tugasnya kan harus selesai hari ini. Biar nanti sore setelah selesai mengerjakan tugas, kita pergi ke rumah Nana"  Saran Peri disusul anggukan teman-temannya.
Mereka berempat melanjutkan pekerjaan mereka. Sampai semua pekerjaan selesai, Nana tidak juga datang. Akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke rumah Nana.
"Assalamu'alaikum" kompak keempatnya mengucap salam.
"Wa'alaikumsallam. Eh Peri, Aisha, yuk masuk nak, Ini Adit sama Desi ya ?" Ibu Nana menyilakan mereka masuk.
"Iya ibu, kami mau mencari Nana." Jawab Adit menjelaskan
"Nih Nana. Kemarin waktu pulang dari rumah Peri, dia jatuh ke Parit.  Tangan dan kakinya luka. Dan pergelangan kaki kanannya bengkak."
"Lho, ko ke rumah Peri Bu ? kemarin Nana tidak ikut kerja kelompok ko " Tanya Aisha pada ibu Nana. Mendengar ucapan Aisha Ibu Nana kaget dan menatap Nana, Nana tertunduk malu pada ibu dan teman-temannya.
"Iya Bu, katanya Nana mau mengantar ayahnya pergi ke rumah Nenek." Desi menimpali.
"Lho jadi kemarin kamu tidak pergi ke rumah Peri Na ? Tanya ibunya mencari tahu.
"Bu, maafin Nana ya, kemarin Nana bukan pergi ke rumah Peri. Teman-teman juga maafin aku ya, karena sebenarnya aku tidak menemani ayah ke rumah Nenek. Aku... aku pergi menonton festival layangan"
"Astagfirullah Na, kamu sudah berani membohongi ibu Na." Seru Ibu Nana dengan sedih. Seorang ibu akan sakit hati saat anaknya mulai berani berbohong.
"Jadi besok kamu tidak bisa masuk sekolah dong Na ?" Tanya Adit pada Nana.
"Iya teman-teman. Besok aku jadi tidak bisa ikut lomba bersama kalian. Nana menyesal. Nana janji gak akan bohong lagi sama siapapun."
"Syukurlah jika kamu menyadari kesalahanmu Na, sekarang kamu tau kan bahwa berbohong akan merugikan dirimu sendiri. Apalagi kamu berani membohongi ibumu sendiri"
"Iya bu. Sekarang Nana tau, bahwa Nana tidak boleh berbohong pada siapapun."
"Emh, tidak apa-apa Nana. Besok biar kami bilang pada Pak Guru kalau kamu sakit karena durhaka telah berbohong. Eh karena jatuh. Hehehe" Peri menggoda Nana sahabatnya. Membuat semua orang di dalam kamar ikut tertawa.
Nana pun tertunduk malu. Kini Nana menyadari kesalahannya. Nana tau bahwa berbohong adalah perbuatan tidak terpuji, dan Nana tau bahwa harus mendahulukan kewajibannya dulu mengerjakan tugas sebelum bermain hingga lupa sholat dan waktu. Nana pun berjanji tidak akan lagi mengulangi perbuatannya.
 
Share on Google Plus

About Unknown

Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis.

2 comments:

  1. wah mas eki ceritanya bagus2..
    ntar bakal banyak dapat info nih buat anakku disini

    ReplyDelete
  2. makasih mbak ria... :D
    ikut nyumbang artikel yuk.... hahaha.... biar makin banyak anak anak dapat ilmu... hehehe....

    ReplyDelete